Genap dua bulan aku tidak menulis di blog ini. Kangen rasanya... (^_^)// Tiga minggu sebelum aku nulis entri ini, rasanya gatal tanganku untuk menulis, tapi sayang tak ada bahan dan ide untuk corat-coret di entri baru blog ini.
Kebetulan minggu ini aku melarikan diri ke rumah Saudaraku di Lumajang. Melarikan diri? .... Yup.... bisa dibilang seperti itu. Pulang sekolah, aku memutuskan ikut saudaraku pulang ke candipuro, Lumajang. Dengan sedikit memaksa adek laki-lakiku untuk mengikuti pelarian diriku dan dijawab "terserah", berarti sukseslah pelarianku.
Salah satu alasanku kenapa melarikan diri, karena rasa iriku pada ibu dan bu lekku yang sudah mengunjungi air terjun Tumpak Sewu di Pronojiwo. Yup... tujuan utamaku mbolang ke sana.
Setelah berjalan sekitar 5 menit, sampailah di pos pertama. Di sana terdapat satu warung yang menjual minuman dan beberapa tenda yang kosong untuk beristirahat. Berjalan di sebelah kanan terdapat tanah yang berundak, disana kita dapat melihat keindahan air terjun dari tampak atas. Keseluruhan air terjun terlihat di sana.... Masya Allah... sungguh indah ciptaan Allah ini. Tebing yang berpaduan warna coklat dan hijau dihiasi puluhan sutra putih yang diselampirkan tak beraturan.
Melihat pemandangan luar biasa ini sudah cukup menyegarkan mata. Namun bagi pengunjung yang tidak puas menikmati serpihan surga ini dari atas, bisa melanjutkan perjalanan menuju ke bawah. Saran bagi pengunjung yang ingin merasakan dingin dan segarnya air yang jatuh di bawah, siapkan fisik dan mental yang cukup. Dikarenakan perjalanan yang cukup panjang dan sangat sulit. Untuk pengunjung yang sudah terbiasa naik gunung, mungkin sudah paham apa saja yang harus disiapkan. Bagi yang masih awam dengan pendakian, diharapkan mempersiapkan diri salah satunya memakai alas kaki yang sesuai untuk pendakian dan tidak membawa bawaan yang berat.
Untuk menuju ke lokasi dari warung penjual minuman, kita lewat jalan di sebelah kiri. Kemudian turun menuju jalan setapak yang hanya dipagari bambu. Cukup tidak aman untuk pengunjung, jadi diharap berhati-hati. Jalan tanah yang licin pun masih hiasi sepanjang jalan tebing yang sangat curam.
Selain jalan tanah, ada juga jembatan yang terbuat dari bambu cukup ringkih dan sempit. Namun masih aman untuk dilewati.
Selain jalanan jembatan bambu, juga tangga yang terbuat dari bambu. Di tengah jalan ada beberapa pos untuk beristirahat bagi pengunjung yang lelah bisa mengistirahatkan kaki. Kira-kira di tengah perjalanan turun tebing, terdapat air terjun kecil berbatu yang cukup licin. Perlu perjuangan dan sangat hati-hati melewati air terjun itu. Namun sangat menyegarkan, air yang dingin membasahi kaki yang sudah lumayan letih menuruni tebing. Suara gremicik air menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung untuk menghilangkan stress saat turun tebing.
Sesampai di bawah bertemulah kami dengan aliran sungai dengan wilayah tanah berbatuan yang cukup lebar. Sudah sampaikah kami ditujuan? tentu saja belum!!!
Setelah beristirahat beberapa menit, menyelonjorkan kaki yang cukup kejuh. Bermain air di sungai yang cukup deras, sangatlah menyegarkan. Selagi beristirahat, aku melihat sekeliling wilayah ini, sangat alami. Udara yang segar dan suara derasnya aliran sungai membuat rasa lelah kami menghilang.
Melihat di sisi kiri terdapat tanda jalan menuju Gua Tetes yang sudah terkenal di wilayah ini. Jika pengunjung ingin melanjutkan perjalanan ke Gua Tetes bisa melewati jalan tersebut mengikuti aliran sungai yang cukup panjang. Di sisi kanan terdapat pos kedua, loket menuju ke lokasi. Cukup membayar Rp. 5.000,00 per orang, kita bisa memasuki wilayah air terjun.
Setelah melewati pos kedua, kami melewati aliran sungai yang membelok. Bagai gerbang yang telah terbuka lebar menuju serpihan surga ini. Suara gremicik air sungai dan jatuhnya air terjun terlah terdengar.
Silahkan lihat video ini!!!!! nikmatilah keindahan serpihan surga ini... Masya Allah ... Indah sekali ciptaan Allah ini...
Ada empat spot yang bisa dinikmati. Pertama, air terjun kecil di sisi kiri air terjun utama.
Spot terakhir, bukit kecil tepat di depan air terjun utama. Jalan menuju ke sana tidak begitu curam, hanya saja cukup licin. Berdiri di sana sangat luar biasa. Tetesan air yang terbawa angin, bagai air hujan yang cukup deras membasahi baju kami yang sibuk menikmati pemandangan luar biasa di atas bukit. Di puncak bukit terdapat bendera Merah Putih yang berkibar. Spot ini adalah spot utama yang harus dikunjungi!!!
Sumber/ Link :
http://explore1ndonesia.blogspot.co.id/2015/03/coban-sewu-destinasi-air-terjun-eksotis.html
Kebetulan minggu ini aku melarikan diri ke rumah Saudaraku di Lumajang. Melarikan diri? .... Yup.... bisa dibilang seperti itu. Pulang sekolah, aku memutuskan ikut saudaraku pulang ke candipuro, Lumajang. Dengan sedikit memaksa adek laki-lakiku untuk mengikuti pelarian diriku dan dijawab "terserah", berarti sukseslah pelarianku.
Salah satu alasanku kenapa melarikan diri, karena rasa iriku pada ibu dan bu lekku yang sudah mengunjungi air terjun Tumpak Sewu di Pronojiwo. Yup... tujuan utamaku mbolang ke sana.
Untuk menuju Coban Sewu
kita perlu menuju Lumajang kemudian setelah di tugu perbatasan antara
Kabupaten Lumajang dan Malang, sekitar 100 meter sebelum tugu tersebut
ada gang turun pada kiri jalan jika kita dari arah Lumajang. Kemudian
kita lurus saja sampai sungai, lalu motor diletakkan di gubuk penambang
pasir. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri sungai
sekitar 200 meter, baru setelah itu kita akan menemukan air terjun ini.
Perjalananku di mulai dari lokasi rumah saudaraku di Candirpuro, Lumajang. Perjalanan kurang/lebih satu jam sampailah kami di lokasi perkampungan yang cukup ramai dengan lahan parkir yang tidak besar. Dengan membayar loket Rp. 5.000,00 kita bisa memasuki wilayah ini.
Kemudian kami pun masuk ke lokasi dengan menyusuri kebun milik warga. Sisi kiri dan kanan jalan berjajar ratusan pohon salak yang sudah berbuah. Menyusuri jalan turunan setapak yang cukup lebar namun hanya terbuat dari gundukan tanah yang rapi tapi cukup licin. Saat menyusuri jalan ini diharap berhati-hati, jangan terburu-buru saat turun.
*Tiga Foto di atas ini diambil saat naik/perjalanan pulang*
Sesampai di bawah bertemulah kami dengan aliran sungai dengan wilayah tanah berbatuan yang cukup lebar. Sudah sampaikah kami ditujuan? tentu saja belum!!!
Here we are.... Air Terjun Tumpak Sewu....
Ada empat spot yang bisa dinikmati. Pertama, air terjun kecil di sisi kiri air terjun utama.
Spot kedua, air terjun kedua di atas spot pertama, sangat tinggi dan panjang menghiasi tebing.
Spot ketiga, dibawah air terjun utama. cukup sulit dijangkau, karena licin dan jauh. Sayangnya kami tidak menuju ke sana. Saran bagi pengunjung, kunjungi spot ini sensasi air terjun utama sangat terasa ... aaahhh.... cukup menyesal kami tidak ke sana.
Indonesia.... memang surga dunia.... inilah salah satu buktinya.
Serpihan Surga di Indonesia
Salam dari kami, gerombolan kecil Keluarga Cendana Bangil
0 komentar:
Posting Komentar