Sabtu, 13 September 2014

Siang itu di Tanjung Papuma, Jember

Hari ini.. bosan melandaku...
Penyakit fluku masih setia, membuat hidung mungilku merah merona, mataku penuh air mata. (maap ye agak lebay... :P)
Untuk membunuh kebosananku, tanganku mulai mngklik-klik mouse dengan lincah membuka folder-folder foto lama, dan ketemu beberapa foto hasil mbolang di bulan Januari 2014 lalu. Waktu itu keadaannya sama seperti sekarang, sedang flu berat, bawaannya pengen meluk guling. Tapi atas godaan dan rayuan kedua adekku, aku pun mengikuti kemauan mereka, melakukan perjalanan jauuuhhh. Yup... ke Tanjung Papuma Jember.

Sebelum aku lanjutkan cerita penderitaan perjalananku itu, kita berkenalan dulu dengan pantai indah ini.Tanjung Papuma ini terletak sekitar 37 kilometer arah selatan dari Kota Jember. Tepatnya di Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Wuluhan dan berjarak 235 kilometer dari Kota Surabaya.
Perjalanan kami di mulai dari kota Bangil. Saat itu berbekal uang masing-masing 7 ribu rupiah, kami menghadang bus umum menuju ke Probolinggo.
Sengaja kami transit di Terminal Probolinggo untuk ganti bis yang kami tumpangi, karena untuk menghemat waktu. Terkadang jika hanya menggunakan bis yang sama transit di terminal sangatlah lama. Kemudian kami mencari bis tujuan Jember atau Lumajang, yang nantinya tujuan kedua kami di Terminal Wonorejo. Setelah itu dengan berbekal masing-masing Rp. 7.500,00 sampai di Terminal Wonorejo, kami ditunggu rombongan saudara yang lainnya. Dengan membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari kota Wonorejo, sampailah kami di lokasi. Ini kali pertama aku mengunjungi pelosok wilayah Jember. Dulu hanya beberapa kali berkunjung di kota Jember.

Setelah melewati beberapa desa khas pegunungan, kemudian bertemulah dengan banner ini, berarti Tanjung Papuma sudah dekat. Perlahan ritme jantungku mulai meninggi, rasa penasaran tampak di wajahku membayangkan bagaimana wajah Tanjung Papuma. Flu yang melandaku saat itu perlahan-lahan mulai sirna, terkena bau khas tanah basah, mirip seperti bau hujan. Maklumlah, waktu itu masih musim hujan, tanah basah dan lumpur menghiasi jalan setapak yang cukup sempit.
Benar saja, butiran gerimis mulai jatuh mengenai kaca mobil kami. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat kami itu meneruskan perjalanan. Saat di tengah perjalanan, kami memutuskan berhenti sejenak, karena ada spot langkah dan unik diantara semua lahan hijau di sekitar kami.
Pemandangan unik ini mengingatkanku pada beberapa film hollywood, entah di film apa aku lupa hehehe...
Yang menjadikan tempat ini unik, hanya spot inilah terlihat pohon-pohon kering tanpa daun, padahal di sekitarnya cukup hijau dan subur. Sampai sekarang, aku masih belum tahu kenapa!! heemm

Setelah berjalan beberapa menit, barulah kami masuk di kawasan Tanjung Papuma, kesan pertama yang aku temukan yaitu keren! Hamparan pasir putih dan laut biru menghiasi pandangan mataku. Rasa sakit yang aku derita hilang setelah bertemu dengan pemandangan menakjubkan ini. Walau saat itu mendung mulai menggantung, tidak menghilangkan semangatku untuk mengelilingi tempat ini. Berbekal kamera ponsel, kami mengabadikan sekeliling pantai papuma dan pasir putihnya.
Dan petualangan kami diakhiri dengan bermandi air laut yang asin dan bermain hujan yang cukup deras.
Serta keajaiban pun terjadi, aku sembuh dari flu yang menjengkelkan itu. AKU SEMBUH hehehehe
Sampai jumpa lagi Tanjung Papuma... Terima kasih atas kenangan manisnya... see you...

Sumber :
http://www.tanjungpapuma.com/map-location/denah-lokasi
http://simplyindonesia.wordpress.com/2012/02/21/pantai-tanjung-papuma-dimana-matahari-terbit-dan-terbenam-di-tempat-yang-sama/
Share:

Sabtu, 06 September 2014

Aku Suka Juga Mereka

Cerita Chinmi dan Yan versiku, entahlah.... aku suka dua karakter ini


Pertama kali aku melihatmu
 
 
Kau menolongku tanpa memperdulikan dirimu
walaupun begitu, dengan perjuangan gigihmu, kemenangan itu menjadi milikmu
Chinmi... Kau penyelamatku
Dan sejak itu kita selalu berteman.... hingga dewasa...
Setiap akhir perjalananmu, kau selalu menceritakaan petualanganmu di dunia luar. Serasa aku selalu mengikutimu dan melihat petualanganmu yang menakjupkan itu.
Tetapi, kadang aku berfikir, apakah kita sekedar teman kecil Chinmi?
ketika kau tidak ada, aku selalu menunggu pulang...
Saat bersamamu, hanya ada senyuman yang selalu menghiasi wajahku...
Chinmi... senyummu sangat manis...
 
Namun aku tak peduli apapun itu perasaanmu padaku, kau tetap teman baikku. Aku akan selalu mendukungmu, Chinmi... selamat ya...
 
Hingga ada seorang gadis manis dari ibu kota menanyakanku tentang dirimu, Renka.. sepertinya gadis manis ini menyukaimu Chinmi, apa kau juga suka padanya?

 
sampai-sampai dia bertanya padaku, apa hubunganku denganmu. Ternyata dia sangat serius padamu, Chinmi, dia sangat manis
 
Dan sepertinya dia melihat sendiri perasaanmu padaku, saat kau mempertaruhkan nyawamu demi menolongku. Walaupun aku masih tetap saja tidak mengerti, dimana posisiku di dalam hatimu
 
 
Chinmi... kau memang penyelamatku, walaupun apapun itu keadaanya kau tetaplah penyelamatku.

Share:

Translate

Tentang aku dan blog-ku

Mengabadikan momen dan kenangan itulah tujuanku membuat blog ini. Setiap momen, kebiasaan, kegemaran yang kutulis di sini sangatlah berarti untukku. Tak ada maksud untuk riya' atau menyombongkan diri, hanya sebagai pengingatku. Aku termasuk orang yang gampang lupa akan kenangan. Karena itu kubuatlah blog ini, agar aku selalu ingat apa yang telah aku lalui dan aku telah lakukan. Selamat membaca kenanganku teman...
ariewia. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers