"Hah.... jalan sampek di Malioboro? jauhnya...." komentarku sesampainya di taman parkir Ngabean.
Yup... lokasiku di kota Jogjakarta, agenda setiap tahun mengawal murid-murid study tour. Tahun ini memang tahun yang lumayan berat, tepat di puncak hari libur setelah Ujian Nasional. Akibatnya acara kami penuh dengan jalan, jauh (karena jarak parkir dan lokasi yang kami tuju lumayan jauh), ramai, dan macet. {Nambah catatan ya : saat itu hari Sabtu, tanggal 23 Mei 2015 (^,^)// }
Seperti biasa, tujuan terakhir di study tour kali ini adalah Malioboro, Jogjakarta. Tempat yang wajib didatangi saat ke Daerah Istimewa asal Sultan Hamengku Bawono memerintah. Jalan Malioboro (bahasa Jawa: Hanacaraka, Dalan Malioboro) adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 10.30 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X
nama dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke nama aslinya, Jalan
Pangeran Mangkubumi menjadi jalan Margo Utomo, dan Jalan Jenderal Achmad Yani menjadi jalan Margo Mulyo. Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro)
Tepat setelah waktu maghrib kami tiba di kawasan ini. Lampu-lampu di sekitaran jalan telah menyala, warna keemasan pun menyeruak di sekitaran kawasan yang sangat ramai oleh wisatawan.
Setelah menikmati makan malam di lesehan malioboro, barulah aku berkeliling menikmati ramainya jalan ini. Berbekal kamera digital di tangan, aku menangkap beberapa objek yang cukup menarik perhatianku. Indahnya cahaya lampu yang keemasan terpampang di foto hasil bidikanku cukup memuaskan sebagai kenangan jalan-jalan kali ini.
Walau ga' pake selfie, cukup tanganku saja yang mewakili ya.....
Dan malam minggu kali ini cukup menyenangkan di tempat yang sangat istimewa. Mungkin lain waktu harus diulang kembali dengan seseorang yang istimewa juga... eehhh....
Yup... lokasiku di kota Jogjakarta, agenda setiap tahun mengawal murid-murid study tour. Tahun ini memang tahun yang lumayan berat, tepat di puncak hari libur setelah Ujian Nasional. Akibatnya acara kami penuh dengan jalan, jauh (karena jarak parkir dan lokasi yang kami tuju lumayan jauh), ramai, dan macet. {Nambah catatan ya : saat itu hari Sabtu, tanggal 23 Mei 2015 (^,^)// }
Seperti biasa, tujuan terakhir di study tour kali ini adalah Malioboro, Jogjakarta. Tempat yang wajib didatangi saat ke Daerah Istimewa asal Sultan Hamengku Bawono memerintah. Jalan Malioboro (bahasa Jawa: Hanacaraka, Dalan Malioboro) adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro)
Tepat setelah waktu maghrib kami tiba di kawasan ini. Lampu-lampu di sekitaran jalan telah menyala, warna keemasan pun menyeruak di sekitaran kawasan yang sangat ramai oleh wisatawan.
Sesampai di kawasan Benteng Vredeburg, terlihat sangat ramai. Di sana banyak terdapat umbul-umbul bendera salah satu TV swasta. Ketika masuk ke dalamnya, ternyata ada syuting Mata Najwa ... Yup... sangat kebetulan, aku salah satu penggemar acara ini. Tema Mata Najwa saat itu adalah "Indonesia Menyala" dengan narasumber Menteri Pendidikan, Anies Baswedan, Menristek Rusdiantara dan Menteri Ketenagakerjaan. Sangat kebetulan tema pendidikan dibicarakan saat itu, sesuai dengan bidangku. Namun sayang, aku hanya bisa menyaksikan siaran langsung itu beberapa menit saja, karena aku harus kembali bergabung dengan rombongan.
Walau sebentar, aku sempat mengabadikan beberapa foto sebagai kenang-kenangan. Tapi sayang, gambar yang aku ambil tidak sebagus yang aku kira heeem....
*Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta saat siang hari*
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar