Tampilkan postingan dengan label Waterfall. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Waterfall. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Agustus 2016

Menjelajahi Tebing Menuju Kapas Biru

Tak selamanya kapas berwarna putih, ada lho kapas yang berwarna biru.... yuupp... lebih tepatnya Air Terjun Kapas Biru. Salah satu dari banyak air terjun di daerah Pronojiwo Lumajang Jawa Timur ini memiliki gaya tarik tersendiri.
Air Terjun Kapas Biru terletak di Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Kecamatan Pronojiwo ini berada di Lumajang barat-selatan, berbatasan dengan Kecamatan Ampelgading yang masuk Kabupaten Malang. Rute untuk menuju Air Terjun Kapas Biru ini apabila ditempuh dari arah Lumajang maka setelah  300 meter setelah lapangan pronojiwo, setelah persimpangan kemudian ambil kiri (ada banner sebelah kiri jalan bertuliskan Air Terjun Kapas Biru). Namun apabila dari arah Malang, untuk menuju lokasi Air Terjun Kapas Biru ini bias melalui Malang - Turen - Dampit - Pronojiwo, cari kantor polisi Pronojiwo, tidak jauh dari polsek akan bertemu jalan tikungan dilengkapi banner sebelah kanan bertuliskan Air Terjun Kapas Biru, kemudian ikuti jalan cor sampai mentok di ujung jalan. Apabila dari Malang untuk menuju Air Terjun Kapas Biru ini bias ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 sampai 3 jam saja. Kondisi jalan sudah lumayan baik sehingga dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. (http://www.maringetrip.com/2015/11/air-terjun-kapas-biru-lumajang.html

Siiaaaappppp ..... perjalanan berat dan mengesankan dimulai dari sini!!!
Kita melewati kebun salak yang lumayan rimbun dengan jalan setapak yang akhirnya berhenti di pos awal. Di situ ada loket, per orang dikenai biaya Rp. 7.000,00. Barulah perjalanan lumayan dimulai. Hampir sama seperti di Cuban Sewu, jalan setapak yang hanya dibatasi bambu dan tebing. Namun lebih aman di situ daripada di Cuban Sewu. Ini dia perjalanan kami...
Di pos kedua tempat istirahat... lumayan melemaskan otot yang cukup tegang :D :D :D
Lanjut perjalanan!!! Adventure kami diwarnai dengan banyak sekali  rintangan dan jalan yang tidak semulus yang dibayangkan. Tebing terjal, jalan becek, jalan berbatu, jalan longsor, dan sebagainya kami temui disetiap langkah perjalanan. Hampir sama seperti sama menuju ke Tumpak sewu, hanya saja lebih berwarna lintasannya. Naik tebing, turun tebing, jalan landai, perkebunan kopi serta persawahan.
*gambar itu diambil saat perjalanan pulang*
 *gambar itu diambil saat perjalanan pulang*
 *terdapat beberapa air terjun kecil di trek tebing, ini salah satunya*
*gambar itu diambil saat perjalanan pulang*
Sampailah di kawasan persawahan, ini berarti sudah hampir sampai ke lokasi.
 Setelah itu, kami bertemu jembatan bambu melewati sungai kecil yang cukup deras, barulah terlihat banner Selamat Datang Wisata Alam Air Terjun Kapas Biru. Sampailah kami di secuil surga tersembunyi di Indonesia.
Banyak yang bisa  dilakukan di lokasi ini. Selain menikmati segarnya air sungai yang telah ditumpahkan oleh jalur celah tunggal tebing yang sangat tinggi dengan sekedar mencelupkan kaki yang cukup keju karena lelah melintasi trek panjang yang sangat menantang, aliran sungai ini cukup aman untuk dipakai mandi dan berendam. Ada juga beberapa pengunjung yang memanfaatkan sebidang tanah landai di depan gazebo yang sengaja dibuat pengelolah untuk beristirahat dengan mendirikan tenda sebari menikmati lukisan alam dan sejuknya oksigen di sekitaran air terjun ini. Lain lagi bagi pengunjung yang mempunyai hobby fotografi bisa meluapkan kebisaannya menangkap sudut-sudut luar biasa untuk diabadikan di kamera atau sekedar berselfie dan grufie. Atau bagi pengunjung yang lelah bisa beristirahat di gazebo serta menikmati bekal yang telah dibawa atau membeli secangkir kopi panas yang dijual di warung tunggal yang disediakan pengelolah wisata air.
 *ada warung di lokasi ini, ada beberapa macam minuman dan mie instan yang di sediakan. Bagi pengunjung yang tidak membawa bekal bisa beli di sini*
Kamipun tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Selain menikmati oksigen alam tanpa polusi, menikmati air segar tanpa kaporit dan zat kimia dengan merendamkan kaki serta merendamkan badan didinginya aliran air. Kami segerombol anak kota yang sengaja blusukan ke secuil surga ini, menikmati kebersamaan yang sangat langka.
*Di lokasi ini bisa digunakan untuk mandi*
*airnya seger banget lho :D *
Inilah kenangan kami di secuil surga Indonesia, salah satu tempat yang tersembunyi dibalik bukit dan tebing terjal. Kami dengan formasi sangat lengkap ini, benar-benar memanfaatkan dan menikmati kebersamaan yang berharga. Kebersamaan langka, yang selalu terhalang oleh tempat dan waktu, kesibukan, pekerjaan serta kesempatan. Kenangan indah yang entah kapan bisa terulang, tapi kami tetap berencana untuk mengulang di lain tempat serta waktu. Semoga kami bisa selalu mengukir kenangan indah lagi dengan formasi sangat lengkap sekali dan mengabadikannya dalam memori otak serta rasa kekeluargaan.

Salam dari kami... Formasi Sangat Lengkap....
 


Sumber lain :
Share:

Rabu, 30 September 2015

Serpihan Surga Indonesia, Tumpak Sewu Pronojiwo

Genap dua bulan aku tidak menulis di blog ini. Kangen rasanya... (^_^)// Tiga minggu sebelum aku nulis entri ini, rasanya gatal tanganku untuk menulis, tapi sayang tak ada bahan dan ide untuk corat-coret di entri baru blog ini.
Kebetulan minggu ini aku melarikan diri ke rumah Saudaraku di Lumajang. Melarikan diri? .... Yup.... bisa dibilang seperti itu. Pulang sekolah, aku memutuskan ikut saudaraku pulang ke candipuro, Lumajang. Dengan sedikit memaksa adek laki-lakiku untuk mengikuti pelarian diriku dan dijawab "terserah", berarti sukseslah pelarianku.
Salah satu alasanku kenapa melarikan diri, karena rasa iriku pada ibu dan bu lekku yang sudah mengunjungi air terjun Tumpak Sewu di Pronojiwo. Yup... tujuan utamaku mbolang ke sana.

Untuk menuju Coban Sewu kita perlu menuju Lumajang kemudian setelah di tugu perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang, sekitar 100 meter sebelum tugu tersebut ada gang turun pada kiri jalan jika kita dari arah Lumajang. Kemudian kita lurus saja sampai sungai, lalu motor diletakkan di gubuk penambang pasir. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri sungai sekitar 200 meter, baru setelah itu kita akan menemukan air terjun ini.

Perjalananku di mulai dari lokasi rumah saudaraku di Candirpuro, Lumajang. Perjalanan kurang/lebih satu jam sampailah kami di lokasi perkampungan yang cukup ramai dengan lahan parkir yang tidak besar. Dengan membayar loket Rp. 5.000,00 kita bisa memasuki wilayah ini.
Kemudian kami pun masuk ke lokasi dengan menyusuri kebun milik warga. Sisi kiri dan kanan jalan berjajar ratusan pohon salak yang sudah berbuah. Menyusuri jalan turunan setapak yang cukup lebar namun hanya terbuat dari gundukan tanah yang rapi tapi cukup licin. Saat menyusuri jalan ini diharap berhati-hati, jangan terburu-buru saat turun.
Setelah berjalan sekitar 5 menit, sampailah di pos pertama. Di sana terdapat satu warung yang menjual minuman dan beberapa tenda yang kosong untuk beristirahat. Berjalan di sebelah kanan terdapat tanah yang berundak, disana kita dapat melihat keindahan air terjun dari tampak atas. Keseluruhan air terjun terlihat di sana.... Masya Allah... sungguh indah ciptaan Allah ini. Tebing yang berpaduan warna coklat dan hijau dihiasi puluhan sutra putih yang diselampirkan tak beraturan.
Melihat pemandangan luar biasa ini sudah cukup menyegarkan mata. Namun bagi pengunjung yang tidak puas menikmati serpihan surga ini dari atas, bisa melanjutkan perjalanan menuju ke bawah. Saran bagi pengunjung yang ingin merasakan dingin dan segarnya air yang jatuh di bawah, siapkan fisik dan mental yang cukup. Dikarenakan perjalanan yang cukup panjang dan sangat sulit. Untuk pengunjung yang sudah terbiasa naik gunung, mungkin sudah paham apa saja yang harus disiapkan. Bagi yang masih awam dengan pendakian, diharapkan mempersiapkan diri salah satunya memakai alas kaki yang sesuai untuk pendakian dan tidak membawa bawaan yang berat.
Untuk menuju ke lokasi dari warung penjual minuman, kita lewat jalan di sebelah kiri. Kemudian turun menuju jalan setapak yang hanya dipagari bambu. Cukup tidak aman untuk pengunjung, jadi diharap berhati-hati. Jalan tanah yang licin pun masih hiasi sepanjang jalan tebing yang sangat curam.
 
Selain jalan tanah, ada juga jembatan yang terbuat dari bambu cukup ringkih dan sempit. Namun masih aman untuk dilewati.
 *Tiga Foto di atas ini diambil saat naik/perjalanan pulang*
Selain jalanan jembatan bambu, juga tangga yang terbuat dari bambu. Di tengah jalan ada beberapa pos untuk beristirahat bagi pengunjung yang lelah bisa mengistirahatkan kaki. Kira-kira di tengah perjalanan turun tebing, terdapat air terjun kecil berbatu yang cukup licin. Perlu perjuangan dan sangat hati-hati melewati air terjun itu. Namun sangat menyegarkan, air yang dingin membasahi kaki yang sudah lumayan letih menuruni tebing. Suara gremicik air menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung untuk menghilangkan stress saat turun tebing.

Sesampai di bawah bertemulah kami dengan aliran sungai dengan wilayah tanah berbatuan yang cukup lebar. Sudah sampaikah kami ditujuan? tentu saja belum!!!
Setelah beristirahat beberapa menit, menyelonjorkan kaki yang cukup kejuh. Bermain air di sungai yang cukup deras, sangatlah menyegarkan. Selagi beristirahat, aku melihat sekeliling wilayah ini, sangat alami. Udara yang segar dan suara derasnya aliran sungai membuat rasa lelah kami menghilang.
Melihat di sisi kiri terdapat tanda jalan menuju Gua Tetes yang sudah terkenal di wilayah ini. Jika pengunjung ingin melanjutkan perjalanan ke Gua Tetes bisa melewati jalan tersebut mengikuti aliran sungai yang cukup panjang. Di sisi kanan terdapat pos kedua, loket menuju ke lokasi. Cukup membayar Rp. 5.000,00 per orang, kita bisa memasuki wilayah air terjun.
Setelah melewati pos kedua, kami melewati aliran sungai yang membelok. Bagai gerbang yang telah terbuka lebar menuju serpihan surga ini. Suara gremicik air sungai dan jatuhnya air terjun terlah terdengar.
 Here we are.... Air Terjun Tumpak Sewu....
Silahkan lihat video ini!!!!! nikmatilah keindahan serpihan surga ini... Masya Allah ... Indah sekali ciptaan Allah ini...
Ada empat spot yang bisa dinikmati. Pertama, air terjun kecil di sisi kiri air terjun utama.
  
Spot kedua, air terjun kedua di atas spot pertama, sangat tinggi dan panjang menghiasi tebing.
  
Spot ketiga, dibawah air terjun utama. cukup sulit dijangkau, karena licin dan jauh. Sayangnya kami tidak menuju ke sana. Saran bagi pengunjung, kunjungi spot ini sensasi air terjun utama sangat terasa ... aaahhh.... cukup menyesal kami tidak ke sana.
 
Spot terakhir, bukit kecil tepat di depan air terjun utama. Jalan menuju ke sana tidak begitu curam, hanya saja cukup licin. Berdiri di sana sangat luar biasa. Tetesan air yang terbawa angin, bagai air hujan yang cukup deras membasahi baju kami yang sibuk menikmati pemandangan luar biasa di atas bukit. Di puncak bukit terdapat bendera Merah Putih yang berkibar. Spot ini adalah spot utama yang harus dikunjungi!!!
 
 Indonesia.... memang surga dunia.... inilah salah satu buktinya. 
Serpihan Surga di Indonesia
Salam dari kami, gerombolan kecil Keluarga Cendana Bangil


Sumber/ Link :
http://explore1ndonesia.blogspot.co.id/2015/03/coban-sewu-destinasi-air-terjun-eksotis.html
Share:

Translate

Tentang aku dan blog-ku

Mengabadikan momen dan kenangan itulah tujuanku membuat blog ini. Setiap momen, kebiasaan, kegemaran yang kutulis di sini sangatlah berarti untukku. Tak ada maksud untuk riya' atau menyombongkan diri, hanya sebagai pengingatku. Aku termasuk orang yang gampang lupa akan kenangan. Karena itu kubuatlah blog ini, agar aku selalu ingat apa yang telah aku lalui dan aku telah lakukan. Selamat membaca kenanganku teman...
ariewia. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers