Tampilkan postingan dengan label Jember. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jember. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Oktober 2014

Kangen Laut

Heeem... dua hari ini aku gagal move on, gegara rencana mengisi liburan gagal total. Pengennya menghabiskan 2 hari liburan di luar kota, menghirup oksigen di daerah lain. Tapi ternyata hari liburanku kuhabiskan di dalam kamar hhuuuffff ... benar-benar gagal move on.

Sepertinya aku harus cepat move on, demi senin pagiku yang sibuk. Kalau aku tidak bisa move on, kebayang kacaunya hari seninku besok. Heeeem... pikir dipikir... kok aku jadi kangen laut ya???
Yup... kalau dihitung-hitung udah lebih 6 bulan aku belum lagi menginjakkan kakiku di atas pasir air asin itu. Terakhir ke Pantai Tempursari, Lumajang. Sambil memproses feelingku untuk move on, aku mencoba mengobrak abrik file di leppyku. Dan ketemulah beberapa koleksi fotoku yang sedang bergumul dengan pasir dan air asin itu.

Okey... aku review sedikit perjalananku ke beberapa pantai di sekitaran pulau Jawa Indonesia.
1. Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur (29 November ‎‎2009)
 
Ini adalah perjalanan pertama The Angels (Aku, Mbak Nia, Bu Sayu, Bu Maria) temen-temenku di sekolahku mengajar dengan formasi lengkap, tanpa Charlie. Tepatnya pada hari minggu, 29 November ‎‎2009. Sebenarnya tempat ini bukanlah lokasi wisata Pasir Putih, tapi lebih tepatnya pantai di belakang Villa seorang teman. Namun jika ditelurusi terus menuju ke timur akan bertemulah dengan lokasi wilayah Pasir Putih Situbondo. 

*Sebagai info buat yang pengen jalan-jalan ke Pantai Pasir Putih bisa dengan mudah menggunakan mobil pribadi maupun angkutan umum, karena posisinya di pinggir jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Jarak lokasi wisata ini berjarak + 174 km dari Surabaya atau sekitar 4 jam perjalanan*

Serasa bagaikan privat island, kami berlibur menikmati hangatnya mentari dan ombak yang saling berkejaran. 
 

2. Parangtritis, Jogjakarta
Entah berapa kali aku bermain pasir di pantai ini, kalau dilihat di koleksi fotoku masih 3, tapi di album foto lama juga ada. Sepertinya aku cukup menampilkan ketiga even itu saja kali ya.... biar g terlalu bingung hehehe.

Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun beberapa kesempatan, aku menapakkan kaki di pantai ini selalu pagi buta dan siang hari, belum pernah saat sore saat menikmati matahari tenggelam.

1 Mei 2010
Dalam rangka study tour akhir tahun ajaran kelas 9, agenda rutin sekolah kami. Parangtritis biasanya menjadi tujuan pertama sebelum masuk ke kota Jogjakarta. Beberapa kenanganku bermain air di sana bersama murid-muridku, sungguh menyenangkan (^_^)//
*coba tebak, mana gurunya??? mana muridnya??? hehehe :P

4 Juli 2010
Dalam tahun ini, dua kali berturut-turut aku mengunjungi pantai laut selatan ini. Kali ini dalam rangka mengikuti rombongan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, saat menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Kota Jogjakarta. 
Awalnya mengikuti kegiatan ini terpaksa, karena sudah terlanjur diajak Ibu, dibayarin pula hehehe... mumpung gratis, jadi ikut aja. Nah .... salah satu acara jalan-jalanya mengunjungi Parangtritis yang bulan sebelumnya sudah aku datangi. Inilah kegilaanku saat bermain di pantai *backsound - Anak Pantai*

18 Mei 2014
Beberapa bulan yang lalu, tepatnya di acara yang sama seperti di atas, study tour kelas 9 sekolahku. Namun kali ini aku sengaja menjauh dari deburan ombak, karena beberapa hal. Salah satunya takut entar jadi kalap kalau sudah terkena air laut, bisa-bisa beneran mandi laut dan gak mau pulang hehehe.... Mengabadikan kenangan di pinggir pantai saat matahari baru muncul itu mempunyai kepuasan tersendiri. Mungkin aku akan bahas tersendiri tentang pantai Parangtritis ini di lain waktu, pantai yang setiap tahun aku kunjungi.

Ini dia beberapa hasil jepretanku di pinggir pantai ini
 


3. Pantai Depok, Jogjakarta (13 Mei 2012)
Pantai ini merupakan tetangga dari pantai Parangtritis, sekitar 1,5 km dari Parangtritis. Di sini terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan terdapat banyak sekali tempat makan yang menyajikan sajian seafood, yang tentunya ikan-ikannya masih segar hasil langsung dari nelayan.

Pemandangannya tak jauh beda dengan Parangtritis, hanya lebih sepi pengunjung dan lebih nyaman. Namun ombaknya lebih besar dan pantainya lebih
menjorok ke laut. Inilah beberapa kenanganku yang tertinggal di Pantai Depok

4. Pantai Papuma, Jember (5 Januari 2014)
Pantai ini sudah aku kupas habis di postinganku sebelumnya (http://ariewia.blogspot.com/2014/09/siang-itu-di-tanjung-papuma-jember.html). Betapa serunya perjalananku dari sakit sampai sembuh total hehehe... 

5. Pantai Tempursari, Lumajang (13 April 2014)
Perjalanan panjang ke pantai ini juga sudah aku posting sampai habis (http://ariewia.blogspot.com/2014/07/bersakit-sakit-dahulu-bersantai-di.html). Walaupun tidak bermain air di pantai ini, dikarenakan keganasan ombaknya, namun kenangan itu tak akan pernah habis oleh waktu dan apapun. Namu sayang sekali... tempat ini sudah tak ada lagi, hilang terkena abrasi. Jadi kenangan tinggalah kenangan :'((

Sungguh... hari ini aku sangat merindukan laut... pantai... dan deburan ombak .... serta bau air laut


Share:

Sabtu, 13 September 2014

Siang itu di Tanjung Papuma, Jember

Hari ini.. bosan melandaku...
Penyakit fluku masih setia, membuat hidung mungilku merah merona, mataku penuh air mata. (maap ye agak lebay... :P)
Untuk membunuh kebosananku, tanganku mulai mngklik-klik mouse dengan lincah membuka folder-folder foto lama, dan ketemu beberapa foto hasil mbolang di bulan Januari 2014 lalu. Waktu itu keadaannya sama seperti sekarang, sedang flu berat, bawaannya pengen meluk guling. Tapi atas godaan dan rayuan kedua adekku, aku pun mengikuti kemauan mereka, melakukan perjalanan jauuuhhh. Yup... ke Tanjung Papuma Jember.

Sebelum aku lanjutkan cerita penderitaan perjalananku itu, kita berkenalan dulu dengan pantai indah ini.Tanjung Papuma ini terletak sekitar 37 kilometer arah selatan dari Kota Jember. Tepatnya di Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Wuluhan dan berjarak 235 kilometer dari Kota Surabaya.
Perjalanan kami di mulai dari kota Bangil. Saat itu berbekal uang masing-masing 7 ribu rupiah, kami menghadang bus umum menuju ke Probolinggo.
Sengaja kami transit di Terminal Probolinggo untuk ganti bis yang kami tumpangi, karena untuk menghemat waktu. Terkadang jika hanya menggunakan bis yang sama transit di terminal sangatlah lama. Kemudian kami mencari bis tujuan Jember atau Lumajang, yang nantinya tujuan kedua kami di Terminal Wonorejo. Setelah itu dengan berbekal masing-masing Rp. 7.500,00 sampai di Terminal Wonorejo, kami ditunggu rombongan saudara yang lainnya. Dengan membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari kota Wonorejo, sampailah kami di lokasi. Ini kali pertama aku mengunjungi pelosok wilayah Jember. Dulu hanya beberapa kali berkunjung di kota Jember.

Setelah melewati beberapa desa khas pegunungan, kemudian bertemulah dengan banner ini, berarti Tanjung Papuma sudah dekat. Perlahan ritme jantungku mulai meninggi, rasa penasaran tampak di wajahku membayangkan bagaimana wajah Tanjung Papuma. Flu yang melandaku saat itu perlahan-lahan mulai sirna, terkena bau khas tanah basah, mirip seperti bau hujan. Maklumlah, waktu itu masih musim hujan, tanah basah dan lumpur menghiasi jalan setapak yang cukup sempit.
Benar saja, butiran gerimis mulai jatuh mengenai kaca mobil kami. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat kami itu meneruskan perjalanan. Saat di tengah perjalanan, kami memutuskan berhenti sejenak, karena ada spot langkah dan unik diantara semua lahan hijau di sekitar kami.
Pemandangan unik ini mengingatkanku pada beberapa film hollywood, entah di film apa aku lupa hehehe...
Yang menjadikan tempat ini unik, hanya spot inilah terlihat pohon-pohon kering tanpa daun, padahal di sekitarnya cukup hijau dan subur. Sampai sekarang, aku masih belum tahu kenapa!! heemm

Setelah berjalan beberapa menit, barulah kami masuk di kawasan Tanjung Papuma, kesan pertama yang aku temukan yaitu keren! Hamparan pasir putih dan laut biru menghiasi pandangan mataku. Rasa sakit yang aku derita hilang setelah bertemu dengan pemandangan menakjubkan ini. Walau saat itu mendung mulai menggantung, tidak menghilangkan semangatku untuk mengelilingi tempat ini. Berbekal kamera ponsel, kami mengabadikan sekeliling pantai papuma dan pasir putihnya.
Dan petualangan kami diakhiri dengan bermandi air laut yang asin dan bermain hujan yang cukup deras.
Serta keajaiban pun terjadi, aku sembuh dari flu yang menjengkelkan itu. AKU SEMBUH hehehehe
Sampai jumpa lagi Tanjung Papuma... Terima kasih atas kenangan manisnya... see you...

Sumber :
http://www.tanjungpapuma.com/map-location/denah-lokasi
http://simplyindonesia.wordpress.com/2012/02/21/pantai-tanjung-papuma-dimana-matahari-terbit-dan-terbenam-di-tempat-yang-sama/
Share:

Translate

Tentang aku dan blog-ku

Mengabadikan momen dan kenangan itulah tujuanku membuat blog ini. Setiap momen, kebiasaan, kegemaran yang kutulis di sini sangatlah berarti untukku. Tak ada maksud untuk riya' atau menyombongkan diri, hanya sebagai pengingatku. Aku termasuk orang yang gampang lupa akan kenangan. Karena itu kubuatlah blog ini, agar aku selalu ingat apa yang telah aku lalui dan aku telah lakukan. Selamat membaca kenanganku teman...
ariewia. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers